Lengkapnya Ragam Wisata di Pontianak

Ibu Kota dari Kalimantan Barat ini tidak hanya terkenal berkat dilewati oleh garis Khatulistiwa, tetapi juga memiliki banyak destinasi wisata menarik yang patut Anda kunjungi bersama keluarga. Selain kulinernya yang menggoda lidah, Pontianak juga punya wisata alam, wisata budaya, wisata edukasi, dan wisata sejarah. Apa saja? Simak empat destinasi di bawah ini!

Pantai Pasir Panjang


Siapa bilang Pontianak tidak memiliki kawasan pantai? Pasalnya, di sini juga terdapat obyek wisata alam berupa pantai yang sangat indah. Pantai Pasir Panjang namanya. Pantai ini berpasir putih dan memiliki garis pantai yang Panjang, terletak di Kecamatan Tujuh Belas, Kota Singkawang, Kalimantan Barat. Pantai ini membentang sepanjang 3 kilometer, sehingga dinamakan pantai Pasir Panjang. Untuk dapat mencapai lokasi destinasi wisata satu ini, Anda dapat berkendara selama 20 menit (17 km) dari pusat Kota Singkawang ke arah Kota Pontianak.

Pantai Pasir Panjang sangat tepat dikunjungi bersama keluarga dan membawa anak-anak bermain di sekitarnya, karena pantai cantik ini memiliki air yang jernih, ombak yang tenang serta pemandangan menakjubkan. Anda bisa bermain bola pantai, mengajak anak membuat istana pasir, berenang di tepi pantai, naik perahu, atau sekadar berfoto-foto ria dan duduk-duduk santai di tepi pantai sambil menikmati keindahan alam sekitar.

Biaya tiket masuknya pun sangat bersahabat, hanya Rp 10.000,- per orang. Di luar biaya parkir kendaraan. Pastikan ketika bermain di pantai, Anda membawa sunblock untuk mencegah dampak negatif terkena paparan langsung sinar matahari.

Rumah Adat Radakng



Mengunjungi suatu daerah tentu akan lebih lengkap jika Anda juga mengetahui tentang budaya setempat. Hal ini juga dapat menambah wawasan Anda dan anak-anak. Oleh karena itu, rumah Radakng yang menjadi tempat wisata dan ikon kota di Pontianak jangan sampai terlewatkan. Rumah Radakng merupakan rumah adat suku Dayak Kanayatn di Kalimantan Barat. Beberapa ciri khas dari rumah adat ini ialah memiliki kolong atau pondasi rumah yang tinggi untuk perlindungan binatang buas dan musuh, bentuk arsitektur unik khas Kalimantan ada pada atap dan bangunannya.

Rumah Radakng biasanya dilengkapi dengan bilik- bilik untuk dihuni beberapa keluarga. Jumlah penghuni rumah ini dapat mencapai 100 orang. Istilah radakng digunakan untuk rumah panjang di dayak kanayatn. Rumah adat ini telah mulai punah keberadaanya di perkampungan asli adat dayak. Hal ini memicu pemerintah Kalimantan Barat untuk melestarikan rumah adat tersebut dengan membuat replika berskala lebih besar.

Replika rumah adat dayak ini dibangun di kota Pontianak tepatnya di jalan Sultan Syahrir. Bangunan ini diberi sedikit modifikasi dari bangunan aslinya, seperti beberapa sentuhan modern dengan struktrur bangunan yang terbuat dari beton, arsitektur pahatan di dinding, dan atap yang lebih modern. Meski replika, tetapi banyak wisatawan bertandang untuk mengenal lebih dalam budaya Pontianak, belum lagi bangunannya yang megah dengan desain unik juga dapat menjadi latar foto yang menarik.

Tugu Khatulistiwa


Salah satu destinasi wisata terkenal dan menjadi ikon Pontianak adalah Tugu Khatulistiwa. Tempat ini juga dikenal dengan nama Ekuator Monumen. Untuk mencapai Tugu Khatulistiwa Anda harus berkendara kurang lebih 3 km dari pusat Kota Pontianak yang mengarah ke Kota Mempawah.

Selain sebagai area tempat berfoto sebagai tanda Anda sudah mengunjungi Kota Khatulistiwa, Tugu Khatulistiwa juga biasanya ramai dalam beberapa perayaan khusus, terutama dua kali dalam setahun. Perayaan tersebut terjadi ketika matahari berada di tengah-tengah, sehingga seolah-olah semua benda yang ada di sekitar tugu tersebut tidak memiliki bayangan. Perayaan itu memang sangat langka dan hanya terjadi pada bulan Maret sekitar tanggal 21 hingga 23, dan yang kedua terjadi di bulan September sekitar tanggal 21 dan 23 juga. Kejadian yang disebut dengan Hari Kulminasi Matahari ini hanya akan berlangsung selama beberapa detik.

Keunikan peristiwa tersebutlah yang mengundang banyak wisatawan lokal dan internasional untuk datang. Masyarakat Kota Pontianak sendiri pun tidak bosan menyaksikan kejadian ini, karena memang hanya terjadi dua kali dalam setahun. Selain itu, ketahui bahwa jika berada di area ini Anda akan merasakan hawa yang sangat panas karena letak Tugu Khatulistiwa tersebut yang berada tepat di garis khatulistiwa. Maka perhatian jenis pakaian Anda agar kegiatan jalan-jalan tetap terasa nyaman.

Keraton Kesultanan Kadariah


Keraton Kadariah merupakan salah satu bangunan yang menjadi bukti berdirinya Kota Pontianak pada tahun 1771 oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie. Lokasinya berada di Jalan Tj. Raya No.1, Dalam Bugis, Pontianak Timur, Kota Pontianak. Keraton yang sudah berusia lebih dari 300-an tahun ini memiliki kompleks bangunan yang megah yang berdiri di tepi sungai Kapuas. Memiliki ukuran sekitar 30 x 50 meter, bangunan istana terdiri atas 3 tingkat dan hal inilah yang menjadikannya sebagai istana atau keraton terbesar yang dimiliki Kalimantan Barat. Di dalamnya menyimpan banyak sekali benda peninggalan sejarah, mulai dari kursi singgasana, tempayan, keris pusaka, tombak penobatan, pedang, cermin seribu, baju kesultanan, Alquran serta masih banyak lagi. Alquran di sini berumur lebih dari dua abad dan merupakan Alquran yang langsung ditulis sendiri oleh Sultan Abdurrahman. Sedangkan keistimewaan cermin seribu adalah karena pantulannya mampu memantulkan bayangan kita hingga ribuan kali.

Adat istiadat yang masih dijalankan di keraton ini adalah acara perkawinan, gunting rambut bayi, dan tepung tawar, yakni acara pembersihan keris pusaka oleh para ahli waris Kesultanan Pontianak.

Di area depan Keraton terdapat meriam stimbol sebagai penentu letak keraton. Sedangkan lambang lancang kuning di keraton merupakan simbol alat transportasi laut tradisional Kasultanan Pontianak. Selain itu, terdapat juga sebuah lonceng di bagian depan Keraton yang hanya akan dibunyikan saat keadaan darurat. Menarik, kan? (MajalahKartini.co.id)

Belum ada Komentar untuk "Lengkapnya Ragam Wisata di Pontianak"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel